Silahkan download materi geometri transformasi disini... :)
BAB 1. Pendahuluan
BAB 2. Aksioma
BAB 3. Geometri Terurut
BAB 4. Pengantar Geometri Affine
BAB 5. Postulat Kesejajaran Euclides
BAB 6. Geometri Proyektif
BAB 7. Geometri Netral
BAB 8. Pengantar Geometri Non Euclides
BAB 9. Geometri Riemen
BAB 10. Pengantar Geometri Fraktal
Rabu, 18 Desember 2013
Selasa, 17 Desember 2013
Thales dan Pemikiran Filsafatnya
Thales adalah
seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum
Thales, pemikiran Yunan dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan
segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama
karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar
pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang
dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang
oleh Aristoteles diberi gelar ‘filsuf yang pertama’. Selain sebagai filsuf,
Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama
dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis
mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui
tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa
Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya
alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat
alam (natural philosophy).
Labels:
Filsafat
Rabu, 27 November 2013
Pengertian Belajar
Belajar
merupakan kegiatan paling pokok dalam proses belajar mengajar
manusia. Terutama dalam pencapaian tujuan institusional suatu lembaga
pendidikan atau sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu
pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar
mengajar yang dialami oleh individu.
Labels:
Belajar
Rabu, 13 November 2013
Tokoh-tokoh Filsafat
A. Yunani Kuno
Periode Yunani kuno disebut periode filsafat alam.
Karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana
arah dan perhatian. Pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka
membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafat
filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.mereka
mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya
mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
1. Thales
(625-545 SM)
Nama Thales muncul atas penuturaan sejarawan
Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang
bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Selain itu Thales juga
diberi gelar The Father of Philosophy (bapak filsafat) oleh Aristoteles,
karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena
mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang yaitu
“Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?”. Pertanyaan ini sangat mendasar,
terlepas apa pun jawabannya. Namun, yang penting adalah pertanyaan itu
dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan mitos atau kepercayaan. Ia
mengatakan asal alam adalah air karena air unsur penting bagi setiap makhluk
hidup.
Selain itu Thales juga menjadi penasihat teknis
ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari
pada tahun 585 SM. Sebagai ilmuan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik
yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan
matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinarkarena memantulkan
cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, bahwa kedua sudut alas
dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya. Dengan demikian Thales merupakan
ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deducative
reasoning (bapak penalaran dedukatif).
Dalam sejarah matematika, Thales dianggap
sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk pengukur banjir,
yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya
bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah sama besarnya.
Labels:
Filsafat
Selasa, 05 November 2013
Minggu, 03 November 2013
Filsafat dan Pembelajaran Matematika
Filsafat merupakan ilmu dengan cakupan yang sangat luas. Hal
ini dikarenakan filsafat adalah ilmu yang mempelajari setiap hal di dunia ini.
Bahkan dalam kehidupan sehari – hari pun sejatinya kita juga tengah
berfilsafat. Filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
aturan-aturan atau norma dalam kehidupan (Departemen Agama, 2001). Sehingga
mempelajari filsafat tidak lain adalah belajar tentang hidup dan kehidupan.
Objek filsafat meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Oleh
karena itu mempelajari filsafat artinya mempelajari mengenai segala yang ada
dan yang mungkin ada. Jika dikaitkan dengan pembelajaran matematika, maka
belajar matematika dalam konteks filsafat adalah belajar dengan menggunakan
logika dan intuisi. Dalam hal ini, matematika dapat dipandang sebagai sebuah
kegiatan dan bukan hanya sebatas ilmu.
Dalam komunikasi pemikiran keilmuan, matematika memainkan
dua peranan, yakni :
1. Sebagai ratu, matematika merupakan
bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia.
Logika ini dilukiskan dalam bentuk sistem simbolis dari kegiatan pemikiran
serta struktur yang teratur dari teori bilangan dan ruang.
2. Sebagai pelayan, matematika
menyediakan bagi ilmu-ilmu yang lainnya, bukan saja sistem logikanya tetapi
juga model matematis dari berbagai segi kegiatan keilmuwan. Matematika dari
model inilah yang dipergunakan untuk mengkomunikasikan hukum keilmuwan dan
hipotesis.
Filsafat dan matematika tumbuh bersama dalam asuhan seorang
filsuf Yunani yakni Pythagoras yang mengemukakan bahwa segenap gejala alam
merupakan pengungkapan inderawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Ia
juga menyimpulkan bahwa bilangan merupakan intisari dan dasar pokok dari
sifat-sifat benda.
Labels:
Filsafat
Selasa, 22 Oktober 2013
Ebook Matematika SMA
Untuk mendonload Ebook Matematika SMA/MA/SMK
silahkan pilih link dibawah ini:
Ebook SMA/MA/SMK Kelas X
Ebook SMA/MA/SMK Kelas X1
Ebook SMA/MA/SMK Kelas X11
Labels:
Ebook Matematika
Rabu, 21 Agustus 2013
Ebook Matematika SMP
Untuk mendonload Ebook Matematika SMP
silahkan pilih link dibawah ini:
Ebook SMP Kelas 7
Ebook SMP Kelas 8
Ebook SMP Kelas 9
Labels:
Ebook Matematika
Selasa, 06 Agustus 2013
Kamis, 25 Juli 2013
Ebook Matematika SD
Untuk mendonload Ebook Matematika SD
silahkan pilih link dibawah ini:
Ebook SD Kelas 1
Ebook SD Kelas 2
Ebook SD Kelas 3
Ebook SD Kelas 4
Ebook SD Kelas 5
Ebook SD Kelas 6
Labels:
Ebook Matematika
Selasa, 18 Juni 2013
Proses Belajar Matematika
Belajar
matematika adalah bentuk belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
terencana yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu proses yang aktif individu
untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru hingga menyebabkan perubahan
tingkah laku.
Proses
belajar mengajar merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan dengan guru
sebagai pemegang peranan utama. Belajar mengajar adalah suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses belajar mengajar.
Interaksi
dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang sangat luas, tidak sekedar
hubungan guru dengan siswa tetapi interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya
menyampaikan pesan berupa materi
pelajaran melainkan juga nilai dan sikap pada diri siswa yang sedang belajar.
Untuk
lebih memahami prinsip proses belajar mengajar ada baiknya diuraikan proses belajar
dan mengajar. Pengertian proses dalam tulisan ini merupakan interaksi semua
komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lain
saling berhubungan dalam ikatan mencapai suatu tujuan (Usman, 1990: 17).
Labels:
Belajar
Rabu, 06 Maret 2013
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prestasi yang
dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar
dapat digunakan untuk melihat apakah seseorang telah melakukan proses belajar
mengajar dengan baik. Proses belajar akan berhasil bila hasilnya membawa
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Nana
Sudjana (2010: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku yang telah terjadi melalui proses pembelajaran.
Perubahan tingkah laku tersebut berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah aktifitas belajar yang menjadi perolehan belajar. Dengan demikian hasil
belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Sedangkan
Menurut Gagne dalam Whandi (2007: 12) belajar di definisikan sebagai “suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”.
Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Menurut
Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-31), hasil belajar terbagi menjadi tiga
ranah yaitu.
a. Ranah Kognitif
Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6..
b. Ranah Afektif
Ranah
afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik
Hasil
belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Ada enam aspek psikomotorik, yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
kemampuan perceptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan gerakan ekspresif dan
interpretative.
Labels:
Belajar
Langganan:
Postingan (Atom)