Hasil belajar merupakan prestasi yang
dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar
dapat digunakan untuk melihat apakah seseorang telah melakukan proses belajar
mengajar dengan baik. Proses belajar akan berhasil bila hasilnya membawa
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Nana
Sudjana (2010: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku yang telah terjadi melalui proses pembelajaran.
Perubahan tingkah laku tersebut berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah aktifitas belajar yang menjadi perolehan belajar. Dengan demikian hasil
belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Sedangkan
Menurut Gagne dalam Whandi (2007: 12) belajar di definisikan sebagai “suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman”.
Slameto (2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Menurut
Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-31), hasil belajar terbagi menjadi tiga
ranah yaitu.
a. Ranah Kognitif
Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6..
b. Ranah Afektif
Ranah
afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik
Hasil
belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Ada enam aspek psikomotorik, yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
kemampuan perceptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan gerakan ekspresif dan
interpretative.